Jumat, 28 Desember 2012

MENETASKAN TELUR PUYUH YUH YUH
Hari ke-1

Perlakuan penetasan telur puyuh pada hari 1:


  • Suhu mesin tetas dijaga stabil pada kisaran 98o - 100o F
  • Posisi telur datar jangan dibolak-balik
  • Lubang ventilasi ditutup rapat
  • Isi air pada bak/nampan tempat air

Hari ke-2


Perlakuan sama seperti hari ke-1


Hari ke-3


Perlakuan sama seperti hari ke-2


Hari ke-4


Perlakuan penetasan telur puyuh pada hari 4:


  • Suhu mesin tetas dijaga stabil pada kisaran 98o - 100o F
  • Posisi telur diputar (jika mesin tetas menggunakan sistem rak putar atau di balik manual jika mesin tetas menggunakan rak biasa) paling sedikit sehari 2 kali pagi dan sore.
  • Cek ketersediaan air di bak/nampan tempat air
  • Lubang ventilasi dibuka 1/2 bagian

Hari ke-5


Perlakuan sama seperti hari ke-4


  • Lakukan Peneropongan telur (Candling) dengan mengambil sampel 10 telur untuk mengetahui dan memastikan bahwa telur-telur yang kita tetaskan ada benihnya (fertile), jika dari 3-5 telur sudah dapat dipastikan fertile maka Insya Allah telur-telur lainnya mayoritas juga demikian.
  • Lubang ventilasi dibuka seluruhnya


candling telur puyuh


Peneropongan (candling)telur puyuh pada hari ke-5


Hari ke-6


Perlakuan sama seperti hari ke-5


  • Cek ketersediaan air di bak/nampan tempat air

Hari ke-7


Perlakuan sama seperti hari ke-6


Hari ke-8


Perlakuan sama seperti hari ke-7


Hari ke-9


Perlakuan sama seperti hari ke-8


  • Cek ketersediaan air di bak/nampan tempat air

Hari ke-10


Perlakuan sama seperti hari ke-9


Hari ke-11


Perlakuan sama seperti hari ke-10


Hari ke-12


Perlakuan sama seperti hari ke-11


Hari ke-13


Perlakuan sama seperti hari ke-12


Hari ke-14


  • Cek ketersediaan air di bak/nampan tempat air

Perlakuan sama seperti hari ke-13

Hari ke-15


Perlakuan sama seperti hari ke-14


Hari ke-16


Perlakuan penetasan telur puyuh pada hari 16:


  • Suhu mesin tetas dijaga stabil pada kisaran 98o - 100o F
  • Posisi telur tidak boleh diputar lagi (dibiarkan sampai proses penetasan selesai).

Hari ke-17


Telur mulai menetas




Hari ke-18


Menetas sempurna




Harap Diperhatikan :


  • Suhu mesin 105o F selama 30 menit dapat mematikan embrio.
  • Suhu mesin 90o F dalam waktu 3 sampai 4 jam akan memeperlambat perkembangan embrio
  • Sebaiknya telur yang ditetaskan tidak lebih dari 10 hari dalam penyimpanan.

Untuk menetaskan telur puyuh Anda dapat menggunakan mesin penetas telur
PUI-100

Tags :





Berikut cara dan tips bagaimana menetaskan telur itik atau bebek. Sebenarnya tata cara penetasan telur itik hampir sama dengan tata cara penetasan telur ayam. Perbedaan yang mencolok hanyalah  masalah waktu atau lama hari penetasan. Telur itik membutuhkan waktu sekitar 28 hari sedangkan telur ayam hanya butuh waktu sekitar 21 hari.Berikut akan kami sajikan pengetahuan kami perihal tata cara penetasan telur itik meskipun kami bukanlah yang terbaik dalam hal ini. Mudah-mudahan yang kami berikan ini membawa manfaat bagi kita semua. Aamiin.Persiapan telur.


  1. Memilih atau menyeleksi telur tetas sesuai dengan kriteria telur tetas yang baik
  2. Telur yang kulitnya terlalu kotor perlu dibersihkan, akan tetapi perlu ke hati-hatian dalam membersihkan kulit telur jangan sampai lapisan kulit ikut hilang
  3. Pisahkan telur retak, kerabang tebal/tipis

Persiapan mesin tetas

  • Fumigasi mesin tetas telah dilakukan satu hari sebelum mesin dipakai meskipun mesin tersebut baru dibeli. caranya adalah dengan menggunakan KMNO4 dan formalin. Masukkan wadah pada mesin tetas. Tuang KMNO4 pada wadah setelah itu campur dengan formalin. Setelah itu tutup mesin tetas dan lubang ventilasi. Fumigasi berlangsung selama 30 menit atau 1 jam. Telur jangan dimasukkan dulu. Takaran untuk formalin 2 kali lipat dari KMNO4
  • Hubungkan mesin tetas dengan catu daya listrik dan tunggu sampai suhu mencapai kestabilan pada suhu 37-38°C. Pemanasan mesin tetas dilakukan minimal 3 jam sebelum telur dimasukkan ke dalam mesin tetas
  • Cek dengan seksama cara kerja thermostat, pitingan lampu dan yang lainnya
  • Sediakan cadangan bola lampu (dop) atau lampu templok (minyak tanah)
Setelah segala sesuatunya telah siap maka saatlah kita masuk ke tahap proses penetasan telur yang sebenarnya.  Adapun urutan kerja selama proses penetasan telur itik adalah sebagai berikut :

Hari ke-1

  • Masukkan telur ke dalam mesin tetas dengan posisi miring atau tegak (bagian tumpul di atas). Telur bisa langsung begitu saja dimasukkan ke dalam mesin atau melalui proses prewarming terlebih dahulu yaitu dibilas secra merata dengan air hangat.
  • Ventilasi ditutup rapat
  • Kontrol suhu antara (37,8-38,8°C)

Hari ke-2

  • Ventilasi dibiarkan tertutup sampai hari ke-3
  • Kontrol suhu antara (37,8-38,8°C)

Hari ke-3

  • Pembalikan telur harian bisa dimulai pada hari ini atau masuk hari hari ke-4. Disarankan pembalikan telur minimal 3x dalam sehari-semalam (jika memungkinkan dipakai rentang waktu setiap 8 jam. Misalkan pagi pukul 05.00, siang pukul 13.00, dan malam pukul 21.00.
  • Bersamaan dengan itu bisa dilakukan peneropongan telur kalau sudah memungkinkan karena ketelitian seseorang berbeda-beda. Telur yang berembrio ditandakan dengan bintik hitam seperti mata yang ikut bergoyang ketika telur digerakkan dan disekitarnya ada serabut-serabut kecil. Kalau telur tidak menandakan tersebut dikeluarkan saja dam masih layak untuk dikonsumsi. Peneropongan telur dilaukan ditempat yang gelap argar bayangan telur nampak lebih jelas.
  • Kontrol suhu antara (37,8-38,8°C) dan lakukan penambahan air pada bak jika jumlah air dalam bak tersebut berkurang.

Hari ke-4

  • Pembalikan telur harian sesuai jadwal hari ke-3
  • Lubang ventilasi mulai dibuka ¼ bagian
  • Kontrol suhu antara (37,8-38,8°C)

Hari ke-5

  • Pembalikan telur harian
  • Ventilasi dibuka ½ bagian
  • Kontrol suhu antara (37.8-38,8°C)

Hari ke-6

  • Pembalikan telur harian
  • Ventilasi dibuka ¾ bagian
  • Kontrol suhu antara (37,8-38,8°C) dan lakukan penambahan air pada bak jika jumlah air dalam bak tersebut berkurang.

Hari ke-7

  • Pembalikan telur harian
  • Lakukan peneropongan telur untuk mengetahui perkembangan embrio (hidup atau mati). Embrio mati mati ditandakan dengan bercak darah atau lapisan darah pada salah satu sisi kerabang telur sedang embrio yang berkembang serabut yang menyerupai sarang laba-laba semakin jelas
  • Ventilasi dibuka seluruhnya

Hari ke-8 sampai ke-13

  • Pembalikan telur harian
  • Kontrol suhu antara (37,8-38,8°C) dan lakukan penambahan air pada bak jika jumlah air dalam bak tersebut berkurang.

Hari ke-14

  • Pembalikan telur harian
  • Lakukan peneropongan telur untuk mengetahui embrio yang tetap hidup atau sudah mati. Telr fertile membentuk gambaran mulai gelap dengan rongga udara yang terlihat jelas

Hari ke 15 sampai ke-20

  • Pembalikan telur harian
  • Kontrol suhu antara (37,8-38,8°C) dan lakukan penambahan air pada bak jika jumlah air dalam bak tersebut berkurang.

Hari ke-21

  • Pembalikan telur harian
  • Lakukan peneropongan telur untuk mengetahui embrio yang tetap hidup dan mati. Embrio mati ditandakan dengan bocornya lapisan rongga udara sehingga telur terlihat hitam semua
  • Kontrol suhu antara (37,8-38,8°C) dan tambahkan air ke dalam bak

Hari ke-22 sampai ke-25

  • Pembalikan telur harian
  • Kontrol suhu antara  (37,8-38,8°C) dan tambahkan air ke dalam bak

Hari ke-26 sampai ke-27

  • Pembalikan telur dihentikan
  • Kontrol kelembaban, lakukan penyemprotan jika diperlukan (dengan semburan yang paling halus)
  • Biasanya ada telur yang sudah mulai menetas di malam hari

Hari ke-28

  • Telur-telur sudah banyak yang menetas
  • Keluarkan cangkang telur dari rak agar space atau ruangan lebih longgar
  • Keluarkan anak itik yang baru menetas setelah bulunya setengah kering atau kering seluruhnya
  • Proses menetas biasanya berlangsung hingga hari ke-29
  • Dan setelah semuanya selesai mesin tetas bisa dibersihkan dan difumigasi kembali untuk persiapan proses penetasan berikutnya.               
  • Catatan tambahan : hendaklah melakukan pendinginan telur minimal 2 kali sehari karena kalau melihat prilaku unggas yang mengerami telurnya maka dia akan meninggalkan telur untuk berenang beberapa saat kemudian masuk ke tempat pengeraman kembali dan begitu seterusnya dan kalau diperhatikan hal tersebut kadang dilakukan setiap hari.